|
-
Selama menunggu, pasien mungkin akan dipanggil untuk menjalani pemeriksaan penunjang yang diperlukan, seperti tes darah, tes radiologi (seperti rontgen paru), atau tes fungsi paru (seperti spirometri). Pemeriksaan ini akan membantu dokter dalam mendiagnosis dan mengevaluasi kondisi pasien.
|
|
-
Setelah pemeriksaan penunjang selesai, pasien akan dipanggil untuk bertemu dengan dokter spesialis yang sesuai dengan kondisi atau keluhan mereka. Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, mengevaluasi hasil pemeriksaan penunjang, dan memberikan diagnosis atau rekomendasi pengobatan yang sesuai.
|
|
-
Jika pasien ditemukan memiliki masalah paru atau menjadi tersangka kasus paru, mereka akan diarahkan ke bagian DOTS (Directly Observed Treatment, Short-course) untuk evaluasi dan perawatan lebih lanjut.
|
-
Ketika nomor antrian dipanggil, pasien menuju loket pendaftaran untuk melengkapi formulir pendaftaran. Petugas pendaftaran akan meminta informasi pribadi pasien, termasuk identitas, riwayat kesehatan, alamat, dan nomor kontak.
|
|
|
-
Setelah selesai, pasien dapat pulang. Petugas pendaftaran atau petugas lainnya akan memberikan petunjuk tentang tindak lanjut yang harus dilakukan, seperti jadwal kunjungan berikutnya atau instruksi mengenai penggunaan obat yang diresepkan.
|
|
|
-
Di bagian anamesa, pasien akan bertemu dengan petugas medis, seperti perawat atau asisten medis, yang akan melakukan wawancara medis dan mencatat riwayat kesehatan pasien secara lebih detail. Petugas medis juga akan melakukan pemeriksaan fisik awal, seperti pengukuran suhu tubuh, tekanan darah, atau berat badan.
|
|
-
Selanjutnya, pasien akan diarahkan untuk menuju ruang tunggu sesuai dengan klinik tujuan yang sesuai dengan kondisi atau keluhan mereka. Ruang tunggu ini biasanya terbagi berdasarkan spesialisasi medis atau layanan yang ditawarkan, seperti klinik paru-paru, klinik alergi, atau klinik rehabilitasi pernapasan.
|
|